Wali Kota: Stabilitas Kota Malang barometer stabilitas politik Nasional
Wali Kota Malang, Jawa Timur, Sutiaji mengkritik Bakesbangpol sebagai salah satu badan pembina stabilitas politik berlaku adil dalam memaparkan berbagai kejadian di wilayah Kota Malang.

Elshinta.com - Wali Kota Malang, Jawa Timur, Sutiaji mengkritik Bakesbangpol sebagai salah satu badan pembina stabilitas politik berlaku adil dalam memaparkan berbagai kejadian di wilayah Kota Malang.
“Mana itu demo goes yang saya lakukan di wilayah Kabupaten Malang, dimana masyarakat marah,” ujar Sutiaji saat memberikan sambutan dalam rapat koordinasi tim terpadu penanganan gangguan konflik sosial (timdum) dan fasilitasi forkopimda yang digelar Bakesbangpol di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Rabu (22/12).
Ditambahkan Sutiaji, seharusnya berbagai kejadian yang menjadi kaledoskop 2021 dilaporkan apa adanya. “Bakesbangpol harus bersikap adil dalam memaparkan semua kejadian baik itu demo, bencana, teroris serta solusi pemacahan termasuk sinergitas Pemkot, TNI dan Polri,“ imbuhnya.
Pada kegiatan yang dihadiri Forkopimda diantaranya dari Kejaksaan, Polri, TNI dan Ketua DPRD Kota Malang, Sutiaji berharap agar stabilitas politik yang selama ini terjaga dapat dipertahankan.
“Kondisi stabilitas politik Kota Malang menjadi salah satu barometer dari stabilitas Jawa Timur maupun Nasional karena Malang yang memiliki motto Malang Kuceswara mempunyai makna yang sangat dalam yaitu barang siapa yang mencoba menghancurkan, berbuat kericuhan di Kota Malang akan hancur dengan sendirinya,” ungkap Sutiaji seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El Aris, Kamis (23/12).
Tetkait dengan Natal dan pergantian tahun, Sutiaji berharap semua pihak untuk ikut secara aktif berperan dalam menjaga. "Apalagi di masa pandemi seperti saat ini maka semuanya harus bisa menjalankan aktivitas dengan rasa aman, karena di akhir tahun ada 2 acara besar yakni ibadah Natal dan perayaan Natal. Kalau ibadah Natal bisa kita jaga sedangkan perayaan Natal yang tidak bisa kita lakukan karena itu sejumlah tempat ibadah wajib memiliki tim Satgas Covid-19. Ini sebagai upaya pencegahan agar tidak menimbulkan kejadian bulan Januari tahun lalu dimana kasus aktif Covid-19 muncul,” tandasnya.